Memahami Fase-Fase dalam Siklus Menstruasiiklus menstruasi dialami wanita yang telah melalui masa pubertas. Proses menstruasi ini melalui berbagai fase dalam organ reproduksi wanita, mulai dari pembentukan sel telur hingga keluarnya sel telur dari rahim. Siklus menstruasi merupakan perubahan alami yang terjadi di dalam organ reproduksi wanita setiap bulannya. Menstruasi terjadi ketika lapisan dinding rahim atau endometrium dan sel telur yang tidak dibuahi meluruh keluar dari vagina. Siklus menstruasi pada tiap wanita berbeda-beda dan biasanya terjadi antara 21–35 hari. Meski demikian, rata-rata siklus menstruasi adalah sekitar 28 hari. Hormon yang Memengaruhi Fase dalam Siklus Menstruasi Pada dasarnya, siklus menstruasi terbagi menjadi beberapa fase yang dipengaruhi oleh lima jenis hormon dalam tubuh, yaitu 1. Hormon estrogen Hormon yang diproduksi di ovarium ini memiliki peran yang begitu penting, terutama dalam proses ovulasi. Tak hanya itu, hormon estrogen juga berperan dalam perubahan tubuh remaja pada masa pubertas dan terlibat dalam pembentukan kembali lapisan rahim setelah periode menstruasi. 2. Hormon progesteron Hormon progesteron bekerja sama dengan estrogen berperan dalam menjaga siklus reproduksi dan menjaga kehamilan. Hormon ini juga diproduksi di ovarium dan berperan dalam penebalan dinding rahim. 3. Hormon perangsang folikel follicle stimulating hormone, FSH Hormon ini berfungsi untuk mematangkan sel telur di dalam ovarium hingga siap untuk dilepaskan. Hormon FSH diproduksi di kelenjar pituitari yang terletak di bagian bawah otak. 4. Hormon pelutein luteinizing hormone, LH Serupa dengan hormon FSH, hormon pelutein ini juga diproduksi di kelenjar pituitari yang berfungsi untuk merangsang ovarium dalam proses pelepasan sel telur. 5. Hormon pelepas gonadotropin gonadotropin-releasing hormone – GnRH Hormon pelepas gonadotropin merupakan hormon yang diproduksi di otak. Hormon ini berperan penting dalam memberikan rangsangan pada tubuh untuk menghasilkan hormon perangsang folikel dan hormon pelutein yang memengaruhi proses pematangan dan pelepasan sel telur. Fase dalam Siklus Menstruasi Secara umum, ada tiga fase dalam siklus menstruasi, yaitu fase menstruasi, fase praovulasi dan ovulasi, serta fase pramenstruasi. Berikut ini adalah penjelasannya Fase I menstruasi Fase menstruasi terjadi selama 3–7 hari. Pada fase ini, lapisan dinding rahim dan sel telur akan meluruh menjadi darah menstruasi. Banyaknya darah yang keluar selama masa menstruasi ini bisa berkisar antara 30-40 ml. Selama tiga hari pertama, darah menstruasi yang keluar akan lebih banyak. Pada masa ini, wanita biasanya akan merasakan nyeri atau kram di bagian panggul, perut, dan punggung. Kondisi ini biasanya dipicu oleh kontraksi rahim yang terjadi karena adanya peningkatan hormon prostaglandin selama menstruasi. Meski memicu rasa sakit, kontraksi yang terjadi selama menstruasi sebenarnya berfungsi untuk mendorong dan mengeluarkan lapisan dinding rahim yang luruh menjadi darah menstruasi. Selain itu, wanita yang sedang haid juga bisa mengalami gejala lain, seperti perubahan mood, sakit kepala, dan perubahan nafsu makan. Fase II praovulasi dan ovulasi Pada fase praovulasi, lapisan dinding rahim yang sempat luruh akan mulai menebal kembali. Proses penebalan rahim berfungsi untuk mempersiapkan rahim agar bisa ditempati oleh sel telur bila terjadi pembuahan oleh sperma. Proses ini bisa terjadi pada masa subur atau ovulasi. Pada saat ovulasi, folikel yang dominan akan pecah dan mengeluarkan sel telur, kemudian bergerak menuju rahim melalui tuba falopi. Sel telur tersebut dapat dibuahi hingga 24 jam setelah dikeluarkan. Untuk menjamin keberhasilan program membuat anak, ada baiknya Anda melakukan hubungan intim dengan pasangan pada fase ini atau menjelangnya, sebab masa ovulasi adalah waktu terbaik yang memungkinkan terjadinya pembuahan. Di samping itu, sperma dapat bertahan kurang lebih selama 3–5 hari di dalam rahim. Masa subur wanita biasanya akan terjadi pada waktu 14 hari setelah hari pertama haid terakhir. Meski demikian, perkiraan masa ovulasi tiap wanita tidaklah sama. Terkadang, masa ovulasi bisa berubah dan hal ini akan lebih sering terjadi pada wanita yang haidnya tidak teratur. Fase III pramenstruasi Pada fase ini, lapisan dinding rahim makin menebal. Hal ini karena folikel yang pecah dan mengeluarkan sel telur akan membentuk korpus luteum. Korpus luteum sendiri adalah jaringan yang terbentuk di ovarium dan berperan dalam produksi hormon progesteron yang membuat lapisan dinding rahim semakin tebal. Jika tidak terjadi pembuahan, Anda akan mulai merasakan gejala pramenstruasi atau PMS, seperti emosi tidak stabil dan perubahan kondisi fisik, seperti nyeri pada payudara, pusing, cepat lelah, atau perut kembung. Selain gejala tersebut, korpus luteum akan mengalami degenerasi dan berhenti memproduksi progesteron. Jika tidak terjadi pembuahan, kadar progesteron dan estrogen akan menurun, lapisan dinding rahim juga akan luruh hingga menjadi darah menstruasi. Fase-fase di atas normalnya berlangsung secara teratur setiap bulannya. Namun, jika Anda mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, menstruasi lebih dari 7 hari, atau tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan secara berturut-turut, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar dapat diperiksa dan ditangani dengan tepat.
Berdasarkanpeta silsilah nomor 4 merupakan laki-laki hemofili. Anak laki-laki penderita hemofili terlahir dari seorang ayah normal (ditunjuk oleh nomor 1) dan ibu carrier (ditunjuk oleh nomor 2). Perkawinan ini juga menghasilkan anak perempuan carrier. Persilangan yang mungkin dapat dilihat pada Tabel berikut: Fotosearch Apa itu kontraksi? Kontraksi his adalah peregangan pada dinding rahim. Hal ini timbul akibat gerakan atau tendangan bayi dalam kandungan atau aktivitas fisik istri yang melelahkan. Anda perlu tahu, otot terbesar dalam tubuh perempuan terdapat di rahim. Saat terjadi kontraksi, otot tersebut akan meregang. Kondisi ini terjadi secara alamiah, sama seperti jika Anda muntah maka otot di perut Anda juga mengalami kontraksi. Secara umum, kontraksi dapat dijadikan sebagai tanda bahwa proses persalinan akan dimulai. Pada saat terjadi kontraksi, rahim akan mengalami kondisi meregang dan mengecil. Menyusutnya rahim membuat serviks terbuka dan mendorong bayi menuju saluran kelahiran. SAN/MON BACA JUGA - Menentukan Hari Perkiraan Lahir - Apakah Morning Sickness Berbahaya Bagi Janin? - Bolehkan Naik Motor Saat Hamil? Gerakanini terjadi jika sebagian atau sebuah otot yang melekat pada tulang yang sama berkontraksi, sementara sebagian atau sebuah otot pasangannya berelaksasi. Apabila kontraksi otot cukup intensif dan terus-menerus maka suplai oksigen oleh darah ke dalam otot tersebut tidak cepat dan banyak untuk mengoksidasikan glukosa. Oleh karena itu Kontraksi otot dipicu oleh sinyal otak. Energi dari makanan yang dikonsumsi merupakan penyebab timbulnya kontraksi otot. Kontraksi otot adalah salah satu mekanisme kerja otot. Sistem saraf memberikan potensial aksi sebagai sinyal ke dalam sel-sel otot. Asetilkolin merespon sinyal dengan menimbulkan reaksi kimia. Reaksi ini menghasilkan kalsium dalam otot dan mengaktifkan kerja dari senyawa aktin dan miosin. Mekanisme kontraksi otot adalah sebagai berikut Pelepasan asetilkolin neurotransmitter dipicu oleh impuls saraf yang mencapai ujung saraf motorik Asetilkolin melewati celah saraf otot dan mengikat reseptor asetilkolin dari serat otot. Rangsangan reseptor memicu impuls di sekitar sarkolema yang berada di tubulus T dan yang menuju kantong retikulum sarkoplasma Dari kantong tersebut, kalsium dihasilkan dan segera menuju ke sarkoplasma. Di dalam miofilamen tipis yang ada di sarkoplasma, kalsium mengikat molekul troponin. Pergeseran miofilamen tipis menimbulkan molekul tropomiosin yang mempengaruhi situs aktif aktin. Jembatan miofilamen memberikan energi kepada jembatan miosin. Energi ini digunakan untuk menarik miofilamen tipis. ATP mengulangi siklus ini terus-menerus. Filamen seluruh otot memendek ketika filamen melewati miofilamen yang tebal. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah B. Reportan issue. Q. Perhatikan mekanisme gerak otot model sliding filament berikut ini! 1. Daerah tropomiosin terbuka. 2. Ca mengikat troponin. 3. Ion Ca dilepaskan dari sarkolema endoplasma. Halodoc, Jakarta - Kontraksi pada dasanya tidak hanya dialami menjelang persalinan. Di beberapa kasus, seorang ibu hamil dengan usia kandungan yang masih jauh dari due date pun bisa mengalami hal ini. Seperti apa tanda kontraksi yang umum dialami ibu hamil? Perut yang terasa kencang mulai dari bagian tengah ke bawah salah satuya. Kondisi tersebut tak ayal memicu kekhawatiran terutama bagi wanita yang baru pertama kali mengandung. Oleh karena itu, setiap calon ibu disarankan untuk lebih memahami beberapa jenis kontraksi kehamilan sekaligus cara mengatasinya. Kontraksi sendiri dibagi menjadi lima macam yaitu kontraksi dini, kontraksi palsu, kontraksi saat berhubungan intim, kontraksi inersia, dan kontraksi persalinan. Lalu, apakah perut kencang yang kamu alami itu benar-benar merupakan kontraksi atau hanya pergerakan bayi dalam kandungan saja? Temukan penjelasan lengkapnya dari masing-masing jenis kontraksi tersebut di bawah ini 1. Kontraksi Dini Jenis kontraksi kehamilan yang pertama adalah kontraksi dini. Kontraksi dini biasanya terjadi saat awal kehamilan, yakni trimester pertama. Kondisi seperti ini terjadi saat tubuh masih sedang dalam proses penyesuaian dengan berbagai perubahan akibat adanya kehamilan. Jika kamu merasa perut terasa kencang di usia kehamilan yang masih cukup muda, jangan khawatir. Jenis kontraksi tersebut disebabkan oleh meregangnya jaringan ikat di sekitar rahim yang biasanya diikuti oleh perut kembung, sembelit, dan kekurangan cairan. Jadi secara keseluruhan, kontraksi dini masih tergolong normal. Satu hal yang patut diwaspadai adalah bila kontraksi tak kunjung hilang dan disertai dengan adanya bercak. Segeralah periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. 2. Kontraksi Palsu Kontraksi palsu atau Braxton Hicks umumnya sering terjadi pada kehamilan yang memasuki usia 32-34 minggu. Jenis kontraksi ini berlangsung selama 30 menit sekali dengan durasi sekitar 30 detik. Tanda seseorang mengalami kontraksi palsu adalah munculnya nyeri perut dan terasa seperti kram saat menstruasi. Untuk mengatasi kontraksi palsu, cobalah untuk merelaksasikan diri dengan berendam di air hangat. Namun bila kontraksi ini semakin kuat dan interval semakin pendek, maka bisa jadi jadwal persalinanmu sudah dekat! 3. Kontraksi Saat Berhubungan Intim Saat baru pertama kali hamil, dokter kandunganmu pasti pernah mengingatkan untuk tidak berhubungan suami-istri dulu hingga usia kehamilan memasuki bulan ke-4 dan sementara menghentikan aktivitas tersebut di bulan ke-8. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar karena sperma mengandung hormon prostaglandin. Hormon ini bisa menyebabkan kontraksi pada rahim yang berujung pada keguguran atau kelahiran bayi prematur. 4. Kontraksi Inersia Jenis kontraksi kehamilan yang keempat ini kerap terjadi pada ibu dengan proses persalinan yang lemah, pendek, atau tidak sesuai fase. Kontraksi inersia disebabkan oleh kelainan fisik ibu, seperti kurangnya nutrisi dan gizi saat hamil, anemia, hepatitis atau TBC, dan miom. Kontraksi intersia terdiri dari tingkatan primer dan sekunder. Disebut primer apabila tidak ada kontraksi sama sekali ketika hendak bersalin, sedangkan sekunder merupakan kontraksi kontraksi yang awalnya bagus, kuat dan teratur tetapi setelah itu menghilang begitu saja. 5. Kontraksi Persalinan Terakhir ialah kontraksi persalinan yang sesungguhnya. Menjelang persalinan normal, sudah sepatutnya seorang ibu hamil mengalami jenis kontraksi ini. Kontraksi persalinan biasanya berlangsung 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 20 sampai 40 detik. Frekuensinya pun meningkat hingga lebih dari 5 kali dalam 10 menit. Hal ini disertai pula dengan keluarnya lendir bercampur darah, pecahnya ketuban, serta dorongan ingin mengejan. Kalau sudah begini, pergilah ke rumah sakit karena tak lama lagi si kecil akan terlahir ke dunia! Itulah kelima jenis kontraksi kehamilan yang dibedakan dari sebab dan akibatnya. Untuk mengetahui tips lainnya seputar kehamilan, yuk tanyakan langsung pada berbagai dokter yang ahli lewat aplikasi Halodoc! Dapatkan obat atau pun vitamin dengan cepat, aman dan nyaman dengan menggunakan layanan Pharmacy Delivery melalui smartphone kamu. Nikmati beragam fitur yang memudahkanmu dalam menunjang gaya hidup sehat dengan men-download aplikasinya sekarang melalui Google Play dan App Store. BACA JUGA Ketahui Bayaha Mendengkur Bagi Ibu Hamil Secarasubstansial, suatu otot dapat melakukan kerja yang lebih besar ketika otot secara aktif terulur sebelum kontraksi memendek daripada otot langsung berkontraksi memendek. Suatu eksperimen yang melibatkan gerak dorsifleksi yang kuat diikuti dengan plantar fleksi dengan kecepatan yang lambat dan cepat, maka SSC memberikan kontribusi sekitar September 15, 2021 Post a Comment Perhatikan gambar sarkomer pada jaringan otot berikut!Ketika terjadi kontraksi, maka bagian yang memendek ditunjukkan oleh nomor .... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 4 D. 2 dan 4 E. 3 dan 5PembahasanKetika terjadi kontraksi, maka bagian yang memendek ditunjukkan oleh nomor 2, 4, dan 5Jawaban D-Jangan lupa komentar & sarannyaEmail nanangnurulhidayat Post a Comment for "Perhatikan gambar sarkomer pada jaringan otot berikut! Ketika terjadi kontraksi, maka bagian yang memendek"Otossinergis terjadi ketika beberapa otot saling bekerja sama/ tidak berlawanan untuk melakukan suatu gerakan secara harmonis. Jenis-jenis gerakan otot sinergis: Pronasi-supinasi: gerakan yang dilakukan bersama oleh otot-otot supinator. Pronasi (gerakan menelungkup) dan supinasi (gerakan menengadah), contohnya gerakan telapak tangan.1. Membuat diri merasa senyaman mungkin Cara paling sederhana untuk mengurangi nyeri saat ibu hamil mengalami kontraksi adalah membuat diri merasa senyaman mungkin. Sebelum bersalin, sempatkanlah untuk mandi air hangat sejenak. Lalu, tempelkan kompres hangat atau dingin pada area yang terasa nyeri. Pastikan tempat Anda berbaring cukup nyaman dan empuk. Agar tubuh lebih rileks, hiruplah wewangian yang Anda sukai sambil menantikan tanda-tanda melahirkan. Bila perlu, mintalah pasangan menemani Anda agar Anda merasa lebih tenang selama persalinan. 2. Banyak bergerak dan mengubah posisi tubuh Selain mengurangi nyeri saat kontraksi, banyak bergerak dan mengubah posisi tubuh adalah cara untuk turut membantu menyesuaikan posisi janin dalam kandungan. Setiap gerakan yang Anda lakukan dapat mendorong kepala janin menuju jalur lahir, sehingga proses kelahiran menjadi lebih mudah. Anda bisa mencoba berjalan kaki, berjongkok, duduk di tepi tempat tidur, atau bertumpu pada kedua tangan dan kaki. Anda juga dapat bergerak-gerak di atas gym ball, yakni bola berukuran besar yang biasa digunakan sebagai alat bantu senam. 3. Menyentuh atau memijat area tubuh tertentu Memijat tubuh adalah cara sederhana, tapi cukup efektif untuk meredakan nyeri saat kontraksi. Cobalah minta pasangan untuk memijat tangan, kaki, pelipis, atau bagian tubuh lain yang Anda kehendaki untuk mengalihkan nyeri dan membuat Anda merasa lebih rileks. Jika pijatan pada ibu hamil malah menimbulkan rasa tidak nyaman, Anda dapat mencoba sentuhan yang lebih lembut. Mintalah pasangan menggenggam tangan, membelai pipi dan rambut Anda, atau melakukan sentuhan lainnya yang bisa mengurangi nyeri. Normalkah bila sudah hamil tua tapi belum kontraksi? Setiap ibu hamil pasti merasakan sensasi’ yang berbeda-beda di usia kehamilan berapa pun, tak terkecuali menjelang hari perkiraan lahir HPL. Sebagian besar ibu biasanya memang sudah mulai merasakan pertanda persalinan pada hamil tuanya. Akan tetapi, jangan khawatir bila Anda belum merasakan kontraksi meski sudah hamil tua. Selama usia kehamilan masih berada pada kisaran 37 sampai 41 minggu, belum merasakan tanda persalinan apa pun adalah hal yang normal. Selama masih berada dalam rentang ini, dokter biasanya hanya akan menunggu sampai terlihat adanya ciri-ciri kontraksi asli. Jika tanda persalinan tak juga muncul bahkan ketika sudah melebihi usia 41 minggu, biasanya diperlukan tindakan induksi persalinan guna merangsang kelahiran. Induksi persalinan saat usia lebih dari 38 minggu juga diperlukan secara medis jika Anda memiliki komplikasi kehamilan. Kesimpulan Kontraksi persalinan asli adalah pertanda ibu hamil mau mulai melahirkan. Kondisi itu terjadi sebagai upaya untuk melancarkan proses keluarnya bayi dari rahim melalui leher rahim serviks hingga keluar dari vagina. qZNSMm. 209 346 65 289 283 64 352 10 434